7 Keindahan Alam Pulau Lombok Indonesia

Jadilah Umat Terbaik Dengan Saling Menasehati
Google+
Mengapa pulau Lombok?

1. Pantai yang eksotis.

2. Resort.
3. Restoran romantis.
4. Spa.
5. Snorkeling.
6. Bungalow overwater.
7. Trekking.

8. Tradisi dan adat budaya.
Dan masih banyak lagi keunikan-keunikan pariwisata dan adat budaya yang akan menjadi nilai tambah yang takkan ternilai harganya dan tentunya akan mengisi setiap detik momen berharga bagi liburan anda bersama keluarga. Pastinya akan lebih menambah kebahagiaan dan pengalaman baru yang sangat berkesan. Hingga saat ini, delapan daftar itulah yang menurut saya sebagai penulis, merasa "sangat layak" menyebutkan, mengapa "Holiday is Lombok Sumbawa". 
Pulau Lombok adalah salah satu destinasi wisata yang sangat sempurna dan istimewa jika di bandingkan dengan destinasi wisata lainnya. Apalagi mengingat belum lama ini,BPPD NTB mengusulkan NTB dan pulau Lombok sebagai tuan rumah World Islamic Travel Mart (WITM) dan Join International Seminar on Islamic Tourism (JOSIT), yang akan menjadikan pulau Lombok-Sumbawa sebagai destinasi wisata syariah. 
Satu tujuan sejuta keajaiban. Itulah kalimat yang tepat untuk mendeskripsikannya. Tak hanya sebagai sarana destinasi objek wisata pelepas penat, melainkan akan menjadi sarana berkontemplasi banyak hati dengan penduduk sekitar dalam mencari jati diri, mencari jawaban atas banyak pertanyaan hidup. Semua seolah-olah bisa didapatkan di pulau yang memiliki jawaban dari sejuta impian para wisatawan di seluruh penjuru dunia itu. Mengingat eksotisme pulau Lombok yang begitu sempurna dengan perpaduan antarakeindahan alam dan keunikan adat kebudayaannya. Dimana, dua perpaduan itu sekali lagi menjadikan pulau Lombok sebagai tujuan destinasi berlibur yang "sempurna". 
Serta perlu diketahui, pulau yang berada di Provinsi NTB ini, konon pada abad 1727 M, memang sudah menjadi tempat pilihan pariwisata raja-raja dari kerajaan Bali, hanya untuk sekadar melepaskan kepenatan dari rutinitas aktifitas-aktifitas zaman dulu. Bayangkan saja, jika para raja-raja saja terpukau dengan pulau Lombok, lalu, apalagi kita sebagai manusia biasa yang penuh dengan kesibukan, dan berpredikat dreamer holiday
Kini, pulau itu sudah menjelma menjadi beberapa objek wisata yang mendunia dan sangat menarik untuk dikunjungi, bahkan keunikan dan ragam budayanya berhasil menjadi daya tarik begitu banyak wisatawan mancanegara maupun domestik, dimana pada tahun 2012 saja, menurut Pemprov NTBkujungan wisatawan ke pulau Lombok dan Sumbawa terakumulasi dan terdata sebanyak 1.011.214 orang, terdiri dari 411.073 orang wisatawan mancanegara dan 600.141 orang wisatawan domestik. Dan itu sudah cukup mencerminkan betapa pentingnya Lombok di mata pariwisata dunia dan tentunya sebagaiprospek dan peluang emas bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan perkembangan serta keefektifan dari penggunaan kekayaan alam wisata Indonesia ini.
Banyak sekali keunikan-keunikan yang bisa di tarik dari aspek adat istiadat, budaya dan pariwisata, tentunya diluar ikon-ikon destinasi objek wisata pulau Lombok yang sudahmainstream dan menjadi rahasia umum para wisatawan mancanegara maupun domestik, yang membuat penulis merasa yakin mengatakan kenapa harus "Holiday is Lombok Sumbawa". Nah, agar lebih menghangatkan suasana, lebih detail dan objektif, dan tentunya sekaligus menjawab mengapa "Holiday is Lombok Sumbawa". Penulis akan membahas lebih lanjut, dimana akan sekaligus menjadi isi dalam artikel yang singkat dan padat ini.
Ini dia, jika di telusuri lebih dalam dari berbagai aspek pariwisata dan adat budaya, pulau Lombok memiliki 7 keunikan yang tersembunyi, diantaranya;
1. Pantai Nambung dengan sensasi pasir merica dan air terjun asinnya.

Mungkin bagi yang baru mendengar dan mengenalnya akan merasakan keunikan bahkan keanehan dari air terjun yang terletak di dusun Pengantap, desa Buwun Emas. kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok barat ini. Jika anda berminat mengunjunginya, dari kota Mataram, perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor ataupun mobil dengan kecepatan sedang yang berjarak sekitar 60 km, dan akan sampai di tujuan kurang lebih selama dua jam perjalanan. “Will come to Nambung bich” beberapa kilometer dari lokasi, tulisan beraksen lokal ini akan menunjukkan arah lokasinya dan sebagai penanda bahwa anda akan segera sampai di Pantai Nambung. 
Sesampainya di tepi pantai, anda akan di sambut dengan hamparan pasir putih seperti merica yang menjadi salah satu keunikan pantai ini dan akan membuat langkah kaki anda semakin berat saja dan anda akan melihat deretan indah rumput laut disekitar bibir pantai yang memang menjadi tempat budidaya rumput laut oleh masyarakat sekitar. Anda juga bisa menebarkan pandangan, meliihat jajaran perbukitan tinggi yang mengelilingi pantai. Namun dibalik keindahannya, perlu anda ketahui, anda mungkin tidak akan menemukan fasilitas wisata lainnnya-bahkan hotel dan restoran pun tidak tersedia disini. Selain karena belum banyak terjamah wisatawan, minimnya pengetahuan tentang pariwisata dari penduduk setempat pun menjadi faktornya. Lokasi 'air terjun' asin ini, tepatnya berada di ujung Pantai Nambung. Untuk dapat mencapainya, anda harus berjalan kaki menyusuri pasir dan bebatuan di pesisir Pantai Nambung, tentunya dengan sedikit berhati-hati, dikarenakan cukup banyak bebatuan yang akan mengganggu perjalanan anda.
Namun anda tidak perlu khawatir, karena selain berjalan kaki, ada alternatif lain untuk bisa mencapai lokasi. Pengunjung dapat menyewa perahu milik nelayan setempat untuk mencapai lokasi air terjun. Anda cukup merogoh kocek Rp 10.000, dan anda bisa menaiki perahu sambil menikmati panorama sekitar Pantai Nambung.
Nah, sudah murah, lokasinya indah lagi. So, tugas kita hanya melestarikannya saja. Gampang kan?
2. Tradisi adat suku sasak di desa Sade, Sukarara, Banyumulek, yang merupakan suku penduduk asli dengan seni gerabah dan kesenian tari, tenun, musik dan lain-lain.
Kampung Sade berjarak 30 kilometer dari kota Mataram. Desa ini adalah bukti dari hebatnya budaya dan berkembangnya agama Islam di pulau Lombok, dan menganut unsur-unsur Hindhu-Budha atau di sebut dengan "Wektu Telu". Sebuah kampung yang terletak di pujut-Lombok tengah ini berpenghuni 150 kepala keluarga dimana mayoritasnya beragama Islam. Perlu di ketahui, ada beberapa keunikan di tengah kentalnya budaya dan agama di kampung ini, yaitu;bangunan di dusun Sade ini seragam, hanya beratap alang-alang, berdinding bambu, dan berlantaikan tanah liat. Dan satu lagi yang tak kalah unik dari kampung Sade adalah; kebiasaan mereka mengepel lantai rumah mereka dengan kotoran kerbau. Tapi meskipun demikian, anehnya tak tercium sama sekali bau kotoran kerbau di dalamnya. Lalu yang juga menjadi daya tarik wisatawan bagi dusun ini adalah; kesenian tari mereka yang di kenal dengan sebutan tarian Oncer dan Gendang Beleq. Sebuah kesenian yang memang telah berubah menjadi budaya yang sangat pupuler di Desa ini. Desa yang dimana hampir seluruh penduduknya berprofesi sebagai petani (bagi kaum lelaki) dan penenun (bagi kaum wanitanya).
Selain keunikan kesenian dan tempat tinggal mereka, perlu di ketahui, masyarakat dusun Sade juga membangun lumbung padi yang sangat khas. Bagian bawah lumbung terdapat seperti bale-bale tempat bercengkerama dan interaksi antar warga.
Beda halnya dengan desa Sukarara, desa kecil dari Kecamatan Jonggot Kabupaten Lombok tengah NTB ini, hampir seluruh penduduknya memiliki alat tenun, hingga begitu terdengar indah hingga ke mancanegara dengan kerajinan songketnya (tenun). Kerajinan yang telah menjadi karya tangan masyarakat pribumi dan sudah berbuah menjadi penghasilan serta sumber mata pencaharian utama masyarakat sekitar. Walaupun proses pembuatannya terbilang lama, yaitu sekitar 1 bulan untuk menghasilkan satu lembar kain berukuran lebar 1.2 meter dan panjang 2 meter. 
Dan kain tenun yang telah jadi dihargai dari Rp. 200 ribu hingga Rp. 5 juta perlembar, di sesuaikan dengan motif dan jenis kain. Dan tak hanya itu, atraksi dari para wanita desa Sukarara dalam kecepatannya menggerakan alat tenun, malah sering menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik.
Begitupun dengan desa Banyumulek yang terkenal dengan kerajinan tangan Gerabahnya yang sudah merambah sampai ke pasar International. Tentunya semua itu di dukung dengan kondisi alamnya yang subur dengan tanah liat dan kecukupan air yang menjadi bahan bakunya. Dan juga tak lepas dari kemampuan yang memang sudah turun temurun, dari generasi ke generasi. 
Satu nama produk yang menjadi khas dari kerajinan tangan Gerabah desa Banyumulek adalah "kendhil maling" yang memang memiliki desain dan cerita tersendiri. Perlu di ketahui, Kendhil Maling memiliki lubang di bagian dasarnya. Lubang itu dipakai untuk memasukkan air ke dalam kendhil. Seperti halnya "cara aneh seorang maling", yang tidak memakai serta menggunakan jalan biasa ketika hendak masuk ke sebuah rumah. Uniknya, desain yang "khusus" pada Kendhil Maling, membuat air tidak keluar dari lubang tersebut saat kendhil diletakkan kembali ke posisi semula. 
Dan ketika anda datang di desa Banyumulek, anda akan melihat gapura hijau bertuliskan "Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek" dan hampir disepanjang jalan desa, anda akan mendapati seperti layaknya galeri-galeri yang berjajaran di dua sisi jalan.
Ya, begitu banyak hal positif yang bisa diambil dari semua keberagaman diatas, sebagai putera bangsa Indonesia, sudah menjadi kewajiban kita untuk melestarikan dan terus mengembangkan potensi alam maupun kebudayaan yang bernilaikan sejarah atau materi dan tentunya hingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi.
3. Pura Lingsar dengan keunikan dan keharmonisan ritual dua agamanya yang mencerminkan sikap toleransi agama yang tinggi. 

Pura terbesar di pulau Lombok ini, dibangun sejak 1741 M, oleh Raja Anak Agung Ketut Karang Asem, serta dianggap pura paling suci di Lombok. Pura ini dibelah menjadi dua lokasi; di bagian selatan ada pura Wektu Telu bernama Kemaliq dan di bagian utara berdiri pura Hindu bernama Gaduh dan itulah yang menjadi dasar daya tarik Pura Lingsar ini. Pura yang memiliki luas kurang lebih 24 hektar ini benar-benar memperlihatkan harmonisasi diantara umat Islam dan Hindu. Meski memang ‘berbeda’ uniknya dalam satu tahun sekali, ada sebuah upacara yang melibatkan antara umat Islam dan Hindu, upacara itu bernama Perang Topat dan umumnya dikerjakan pada sebelum tanam pagi, dan setelah musim penghujan. Haha, satu kebersamaan yang sangat patut untuk ditiru ya.
Dan tak hanya ritual-ritual yang unik yang ada di pura Lingsar, ternyata di balik itu, ada sebuah sebuah telaga yang diberi nama Telaga Ageng. Telaga yang memiliki luas 6.230 meter persegi itu, ditempati ikan-ikan aneh, dan uniknya, ikan hanya akan menampakkan diri jika diberi makan berupa telur ayam rebus. 
Telaga yang memiliki 9 pancuran dimana airnya akan memancur ke arah dalam kolam ini, memiliki keunikan lainnya. Jika anda lebih teliti lagi melihat kedasar kolam, anda pasti akan menemukan sekelebat kilauan pantulan cahaya dari koin-koin yang berserakan di dasar kolam, yang memang sengaja dilemparkan oleh para pengunjung Telaga Agung. Juga perlu anda ketahui, Itu dilakukan tak serta merta tanpa tujuan, melainkan karena; 
Konon katanya setiap pengunjung yang melempar koin ke dalam kolam, akan mendapat keringanan rezeki dari Tuhan. 
4. Pesona tersembunyi dengan julukan dan predikat pulau seribu Masjid.


Pulau Lombok memang banyak menyimpan keindahan alam serta keunikannya yang berbeda dengan tempat wisata lain. Mungkin anda sudah bisa menebak mengapa predikat di atas menjadi nama kedua bagi pulau Lombok. Ya, benar! Selain penduduknya bermayoritaskan muslim, uniknya mereka juga berlomba-lomba lho dalam membangun dan mempermegah Masjid. Subhanallah. Hampir di setiap perempatan jalan kita akan menemukan Masjid Agung yang besar dan megah dalam arti yang sebenarnya. Tidak perduli itu di tengah kota maupun jauh di pelosok desa. Sehingga tak heran, jika hampir di setiap waktu di salah satu tempat di Lombok pasti sedang dalam melakukan pemugaran Masjid. Itu karena memang hampir seluruh warga Lombok, sangat bangga jika memiliki masjid yang megah di sekitar tempat tinggal mereka. 
Namun uniknya, megahnya masjid terlihat kontras berbeda dengan rumah-rumah warga yang sederhana. Subhanallah, benar-benar bukti kecintaan yang sejati kepada sang maha pencipta.
Ada beberapa Masjid yang sangat terkenal di pulau Lombok, sebut saja; Masjid Al-Mujahidin yang berada di pusat kota kecamatan Selong, sebuah kota kecamatan yang asri dan sepi. Sekilas, jika mengamati tata kotanya akan membawa kita kembali ke zaman belanda dulu. Masjid Al-Akbar di kecamatan dan desa Masbagik, Masjid AgungPraya di Lombok tengah, Masjid Agung Dasan Cermen di perbatasan Lombok barat, kelurahan Dasan Cermen desa Labu Api, selatan Kota Mataram, Masjid Loang Tuna(Banjar Sari) Lombok timur-Selong, Masjid Al-Umary Kelayu di kecamatan Selong, MasjidIAIN (Institute Agama Islam Negeri) Mataram, NTB. Masjid Ar-Raisiyah di desa Sekarbela Lombok barat yang dahulunya diangkat dari nama seorang Tuan Guru masyarakat setempat yaitu Mohammad Rais; seorang tokoh masyarakat yang amat di segani. 
Dan seperti yang telah di duga, karena predikat inilah, pulau Lombok menjadi sangat berpeluang menjadi pencetus destinasi wisata syariah di Indonesia. Dan tentunya akan menarik wisatawan yang "tertarget" dari berbagai negara muslim dunia. Good job! Khusus bagi Pemprov NTB dan BPPD NTB. Semoga bisa cepat terealisasi ya! 
5. Masjid Bayan Beleq dan Masjid kuno Pujut.

Masih membahas tentang Masjid. Perlu diketahui, Masjid Bayan Beleq dan Masjid kuno Pujut menjadi saksi awal peradaban masuknya Islam ke Indonesia. Lokasi Masjid Bayan Beleq terletak di kecamatan Bayan dan kabupaten Lombok UtaraProvinsi NTB. Masjid yang kini menjadi situs bersejarah di Indonesia karena usianya yang sudah lebih dari 300 tahun. Memiliki bentuk sangat sederhana dengan berdinding bambu serta beratap ijuk jerami. Namun uniknya, ternyata gaya arsitekturnya memberikan suasana indah, sejuk dan menjadikan khusuk beribadah. Masjid Bayan Beleq dan Masjid kuno Pujut yang berada di bukit desa sengkol Kecamatan Pujut, memang sudah menjadi kebanggaan masyarakat pulau Lombok dan menjadi jati diri dan identitas masyarakat Lombok hingga saat ini. Konon Masjid Bayan dan Pujut adalah menjadi salah satu pintu gerbang masuknya Islam ke pulau Lombok dan di bangun di pulau Lombok pada abad 17 masehi, yang dimana waktu itu bersamaan dengan masuknya Islam ke pulau Lombok. Dan kini keduanya telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Uniknya lagi, kedua Masjid ini hanya dipakai disetiap hari-hari besar agama Islam saja.
Di dekatnya terletak sebuah makam yang menjadi tokoh agama dan penyebar agama Islam yang pertama di Lombok, bernama Gaus Abdul Rozak. Jauh di balik nama tokoh itu, uniknya lagi, di masyarakat sekitar pernah menjalani kepercayaan "Wektu Telu". Dimana dalam sehari semalam mereka melaksanakan shalat hanya tiga kali dalam sehari. Tapi itupun tak berlangsung lama, dan sekarang mereka sudah menjalankan shalat 5 waktu dengan sempurna. 
Karena setelah diselidiki lebih lanjut oleh para kepala desa dan beberapa tokoh agama, ternyata Wektu Telu sebenarnya hanya sebuah filosofi tentang kehidupan saja.
Oke, apapun itu, bagi muslimin dan muslimah, tetaplah berpegang teguh kepada Al-qur'an dan sunnah-sunnah yang telah diajarkan Rasullullah ya.
6. Masakan khas pulau Lombok yang di dominasi oleh aroma terasi dan rasa pedas.


Ya, tak lengkap rasanya jika berlibur ke pulau Lombok tanpa menikmati kulinernya. Walaupun letak geografis pulau Lombok di selimuti perairan, tapi siapa sangka pulau ini juga memiliki beberapa masakan khas yang berasal dari daratan. Sebut saja; plecing kangkung, sambal beberuk, nasi balap puyung, bebalung, sate bulayak, dan ayam taliwang yang tentunya akan melengkapi dan memuaskan hobi berburu kuliner anda. Nah, penasaran bagaimana sensasinya? Mending datang langsung aja deh ke pulau yang memiliki sejuta keindahan ini..
7. Suvenir-suvenir unik yang bervariasi.

Jangan pulang dulu sebelum menemukan suvenir tercantik di pulau Lombok. Lombok tak hanya kaya akan wisata pantai dan pura. Seperti halnya jogger yang ada di Bali dan dagadu yang ada di Yogya. Pulau Lombok juga memiliki suvenir yang tak kalah keren lho. Sebut saja; suvenir yang ada di Lombokexotic, anyaman di desa Beleka, mutiara di desa Sekarbela dan tenun-an dari desa Sukarara. Bagi anda yang memiliki kesenangan mengoleksi barang berupa; tenun, kaos-kaos, atau batik, bisa mengunjungi Lombok exotic dengan alamat MGM Plaza, jl khairil anwar no.6 Mataram. 
Tak jauh darisana, lokasi lain di Mataram, tepatnya di kawasan sepanjang jalan Sultan Kaharudin yang sangat sayang kalau tidak di datangi, dan tentunya khusus untuk anda yang memiliki kesenangan mengoleksi emas atau perhiasan mutiara, bisa mampir juga di desa Sekarbela. Desa yang hanya berjarak 4 Km dari kota mataram itu, merupakan sentra terbesar penghasil perhiasan mutiara di pulau Lombok lho. Dan sudah lama menjadi tulang punggung perekonomian warga setempat. 
Di Sekarbela anda akan di beri banyak pilihan mengenai desain perhiasan, mulai dari; gelang, kalung, anting, bros dan aksesoris lainnya yang terbuat dari mutiara, perak dan emas. Kumplit kan?
Uniknya, anda tidak perlu khawatir kekurangan uang tunai saat berbelanja, karena hampir di setiap toko atau galeri di desa Sekarbela bisa menerima pembayaran menggunakan kartu kredit, kartu atm, bahkan mata uang asing sekalipun. Hebat!
Nah, untuk anda yang menyukai berbagai macam peralatan rumah tangga, hiasan dinding, pernak-pernik dekorasi dari kerajinan anyaman, sempatkanlah singgah di pusat suvenir desa Beleka. Desa yang menjadi sentra industri tertua dan terbesar di pulau Lombok ini, hampir dari setengah penduduknya berprofesi sebagai pengerajin anyaman. Mereka tidak hanya mengolah dan mengerjakan kerajinan mereka sendiri, namun mereka ikut serta dalam mengerjakan pengerjaan dari desa Penunjak yang terkenal dengan kerajinan tembikarnya. Dan salah satu yang menjadi hasil buah tangan dari desa Beleka adalah ‘cupu’, yaitu sebuah wadah berbentuk bulat yang biasanya dipakai untuk menyimpan tembakau dalam upacara tradisional Bendulang. Cupu yang dalam bahasa Sasak berarti bulat/bundar benar-benar menginspirasi pengerajin untuk membuat aneka varian anyaman berbentuk bulat. 
Selain itu, ada juga tas tradisional khas pulau Lombok yang bernama Gandek dan Pameje, Keris; untuk anda yang menggemari dan mengoleksi barang sejenis pisau yang terbuat dari kerajinan kayu.
Dan terakhir, bagi anda yang senang mengoleksi ragam kain dari hasil kerajinan tenun songket atau tenun ikat asli suku Sasak-yang dimana hampir keseluruhan prosesnya di buat dengan manual, bisa mengunjungi outlet dan galerinya di sepanjang jalan desa Sukarara (baca; sukarere) yang terletak di Kecamatan Jonggot Kabupaten Lombok tengah NTB, tepatnya kurang lebih 15 menit dari selatan kota Mataram.
Semua orang tahu... pengembangan, pemberdayaan dan pelestarian objek wisata itu butuh proses panjang, konsistensi dan kefokusan yang tinggi. Terutama bagi pihak-pihak yang terkait di dalamnya dan Pemprov NTB tentunya yang harus 'segera' merealisasikan satu-persatu agenda kerjanya. Agar objek wisata di pulau Lombok menjadi semakin "sempurna" dan mudah-mudahan wacana "Holiday is Lombok Sumbawa" terus semakin melangit.