Cara Dan Trik Mendidik Anak Yang Keras Kepala

Jadilah Umat Terbaik Dengan Saling Menasehati
Google+
Anak anda keras kepala?


Sebelum mengulas artikel ini, admin mau nanya.

Kalau anak sama orang tua sama-sama bersih keras siapa yang harusnya mengalah?
Siapa yang lebih dewasa antara anak dan orang tua?
Siapa yang lebih bijaksana?
Dewasa ini banyak orang tua yang "sama-sama" keras kepala dalam artian berbeda. Jika orang tua sekarang terlalu banyak "ingin di turuti" "Ingin dimengerti oleh anak" Lha kalau begitu orang tua egois dong? Bukannya anak kita masih belum banyak makan asam garam. Jadi tepatnya berikan dia pengertian terlebih dahulu dengan cara menganalisa karakter anak lalu masuk dengan lembut.

Nah, dalam konteks ini, harusnya orang tua lebih fleksibel menilai anak dalam memecahkan masalah yang ada. Jangan pakai kekerasan, jangan pakai ke egoisan. Seperti pepatah, api dengan api akan tambah berkobar!

Intinya : JADILAH AIR! 

Setiap orang tua tentu saja sangat menginginkan punya anak yang baik dan sholeh serta taat kepada perintah dan larangan orang tua. Tetapi pada kenyataannya tidak sedikit orang tua yang mengeluh tentang anak-anaknya yang nakal dan keras kepala. Mendidik anak supaya menjadi putra putri yang mau nurut kepada ayah bundanya memang tidak mudah.

Akan tetapi sebagai orang tua tentu saja anda tidak boleh menyerah lantas membiarkan anak yang nakal dan keras kepala itu dibiarkan begitu saja, karena merasa sudah sangat pusing sekali oleh sikap dan tingkah lakunya yang sangat sulit diatur. Sangat dibutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi untuk mendidik anak yang memang keras kepala. Tips dibawah ini bisa anda coba untuk mengatasi anak yang memiliki watak serta sikap yang cukup keras.

  • Pertama luangkanlah waktu anda untuk mendengarkan apa sebenarnya yang anak anda inginkan.
  • Kemudian berikan pengertian dengan cara yang lemah lembut pada anak, bahwa yang ia pilih bisa jadi merupakan hal yang tidak baik untuk dirinya.
  • Ajari anak dengan cara seimbang. Dalam hal ini sebaiknya Anda tidak terlalu memanjakan anak, tetapi juga jangan tidak terlalu bersikap keras dalam mendidik.
  • Berikanlah anak penjelasan dengan menggunakan bahasa serta makna yang paling mudah dimengerti anak. Misalkan apabila Anda meminta anak untuk tidak melakukan sesuatu, sebaiknya mintalah dengan bahasa yang sopan dan santun supaya mudah dimengerti oleh mereka.
  • Jangan bersikap tidak konsisten di hadapan anak. Contohnya pada saat Anda melarang anak melakukan sesuatu, jangan kemudian Anda memberikannya izin setelah ia menangis keras. Berikan pengertian yang tepat sehingga anak bisa memahami tentang larangan yang Anda berikan, dan apa konsekuensinya.
  • Berilah pengertian kepada anak, bahwa tangisan di depan umum merupakan sikap yang buruk dan tidak boleh dilakukan. Ajari anak untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan cara yang terpuji, dan supaya anak tidak menangis ketika keinginannya tidak dapat anda dipenuhi.
  • Apabila anak masih tidak mau mengikuti perintah Anda, jangan terlalu memaksanya, terlebih jika tengah berada di tempat umum. Lalu pilihlah waktu yang tepat untuk memberitahu anak, bahwa yang ia lakukan adalah hal yang salah.
  • Hindari untuk bersuara keras pada saat menyuruh atau melarang anak ketika melakukan sesuatu.
  • Usahakan sebisa mungkin, menghindari untuk bertengkar dengan pasangan pada saat berada di dekat anak. Karena bukan tidak mungkin sikap tersebut bisa dicontoh atau ditiru oleh anak Anda.
  • Kemudian berikan anak bentuk penghargaan, seperti ucapan terima kasih atau pujian apabila Anak melakukan kebaikan, serta berikan anak hukuman yang sesuai dan mendidik jika anak melakukan suatu kesalahan.

Itulah tips cara mendidik anak yang keras kepala. Mudah-mudahan cara diatas dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat, khususnya bagi para orang tua yang memiliki anak nakal yang keras kepala dan susah diatur.