BBM Naik? Haruskah!

Jadilah Umat Terbaik Dengan Saling Menasehati
Google+
Banyak harapan baru di pemerintahan yang baru, salah satunya terkait kenaikan BBM.

Kini semua seolah sudah menjadi karma atau apalah, mungkin juga bisa dibilang, senjata makan tuan, atau bagai makan buah simalakama. Hehe

Ya itulah peribahasa yang paling tepat untuk memposisikan masyarakat kita saat ini. Di satu sisi kita harus bangkit dari keterpurukan, disatu sisi masih banyak masyarakat yang terkena imbasnya.

Namun satu pertanyaan besar pun mencuat.

Haruskah Harga BBM Naik??



Mengingat penuturan Pak Presiden :



"Negara membutuhkan anggaran untuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM," kata Jokowi di Istana Negara, Senin (17/11/2014). 



Kepala Negara juga menerangkan, keputusannya untuk menaikkan harga BBM bersubsidi sudah melalui pembahasan yang mendalam hingga tingkatan teknis. Ia menekankan perlunya pengalihan subsidi dari konsumtif menjadi produktif.

Jokowi mengakui, kebijakan itu merupakan hal yang berat diputuskannya selaku Kepala Negara. Meski begitu, Jokowi memastikan ada kompensasi bagi masyarakat kurang mampu agar tetap mempertahankan daya beli masyarakat.

"Untuk rakyat kurang mampu, disiapkan perlindungan sosial, paket Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar, yang dapat segera digunakan untuk jaga daya beli rakyat," sebut Jokowi.
Seperti yang sudah sudah, ini menjadi sebuah akar yang sangat susah di cabut. Banyak kesalahan masa lalu di pemerintahan kita, tapi di balik itu bukannya masa lalu bagusnya di jadikan pelajaran?



Ya, mau bagaimana lagi. Lagi-lagi "SABAR" Menjadi pokok penyelesaian yang nyata bagi rakyat kecil.



Banyak warga yang memang tdak mempermasalahkan kenaikan BBM di akhir tahun 2014 ini, dengan syarat pengalokasian pemberdayaan dana subsisi harus dimaksimalkan dan harus bisa seefektif mungkin. Namu di balik itu banyak juga yang belum mengetahui kemana subsidi BBM akan dialihkan. 



Ya, menurut saya. Semua masyarakat kta harus "BERKACA" dan lebih bijak mengenai masa depan Indonesia-masa depan anak cucuk kita nanti. Ya, kendati harus merelakan kenaikan demi kenaikan BBM sekarang ini.



"Walau bagaimanapun masa depan Indonesia berada di tangan kita semua. Kesuksesan para penerus harus tetap di prioritaskan". (Ian, Write)