Kiamat Terjadi 25-50 Tahun Lagi? Benarkah?

Jadilah Umat Terbaik Dengan Saling Menasehati
Google+

Dikutip dari newsmedia, Bumi bakal ‘kiamat’ pada 2050 atau 35 tahun lagi karena kehabisan sumber daya alam. Hal ini pernah dicetuskan oleh sebuah tim studi dari Amerika Serikat pada 1972. Namun kal ini, ilmuwan dari Global Sustainability Institute asal Anglia Ruskin University menyebutkan, ‘kiamat‘ tersebut bakal tertunda paling tidak hingga 50 tahun sesudahnya atau pada 2100.

Alasan di balik prediksi bumi bakal mengalami bencana besar pada 2050, didasarkan pada penggunaan energi besar-besaran dan polusi hebat yang menjadi tren di dekade 1970-an. Akibatnya, diprediksi akan terjadi kekurangan pangan massal dan habisnya segala sumber daya alam, yang menyebabkan bumi tak bisa dihuni lagi.

Namun, ilmuwan Global Sustainability Institute menegaskan, perhitungan yang dilakukan pada 1972 tersebut terlalu pesimistis. Faktanya, belakangan terjadi perubahan besar dalam industri dunia. Mulai dari penggunaan energi yang lebih sedikit, hingga polusi yang lebih terbatas pula. Ketersediaan pangan yang lebih besar juga bakal lebih menolong umat manusia.

Aled Jones, salah satu ilmuwan dari Global Sustainability Institute menyebutkan, “Para peneliti dari AS melakukan percobaan penghitungan yang baik, tetapi mereka terlalu pesimistis. Batasan sumber daya bisa didesak lagi untuk mundur hingga paruh kedua abad ini (2100).”

“Banyak pertanyaan masih tersisa tentang kapan batas sumber daya alam di bumi, akan tiba. Lantas, apa yang menjadi konsekuensi kala itu terjadi. Masyarakat saat ini masih terjebak dalam dugaan masuk akal tentang batas sumber daya alam ini. Meskipun, tentu saja akan ada ketidakpastian tentang waktu pasti sumber daya tersebut habis.”

“Masyarakat sudah mulai mengatasi beberapa masalah yang diuraikan oleh tim peneliti AS pada 1972 (yang merujuk kiamat pada 2050). Tapi kita perlu belajar dari dari pemahaman yang sudah kita capai selama ini, lalu lebih fokusi lagi untuk menghindari patokan batas waktu ini (sumber daya alam habis pada 2100).”